MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah
ini disusun guna memenuhi Tugas :
Mata Kuliah :Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : M. Mufid M.S.I
Disusun Oleh :
1.
Ahmad Zaedun (2022111072)
2.
Siti Munawiroh (2022111088)
3.
Nur Zulfa (2022112054)
4.
Tuti Wulandari (2022112060)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi Manajemen yang harus di pelajari pada saat
mengelola suatu lembaga pendidikan, adalah perencanaan. Perencanaan merupakan
kegiatan awal dalam suatu lembaga untuk menetapkan kegiatan yang hendak
dilakukan pada masa yang akan datang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur
sumber daya agar hasil yang ingin dicapai sesuai dengan yangn diharapkan.
Secara filosofis kita tidak sadar kalau setiap hari sudah
mempunyai perencanaan, seperti, besok kegiatannya apa?, mau kemana?, sama
siapa?. Pertanyaan seperti ini secara tidak langsung kita sudah mempunyai
perencanaan untuk kegitan kita kedepan. Seperti halnya seorang manajer membuat
perencanaan untuk melihat ke masa depan dan menemukan berbagai alternatif arah
kegiatan.
Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaa menempati
fungsi pertama, dan utama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaa
sebagai proses sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Oleh karena itu, pada pembahasan selanjutnya, penulis akan
mencoba membahas lebih lanjuttentangPengertian perencanaan,
langkah-langkahnya, model-model, jenis-jenis, serta RAPBS.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan
Perencanaan (planning)
adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola
pengarah untuk para pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari
demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu dan mengarah
kepada tujuan-tujuan yang telah
ditentukan.
Definisi perencanaan menurut
para ahli manajemen :
1. Menurut Prajudi
Atmosudirdjo adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan
dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, bilamana, oleh siapa, dan
bagaimana.
2. Menurut Bintoro
Tjokroamidjojo adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara
sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Menurut S. P.
Siagian diartikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
4. Menurut Gaffar diartikan sebagai proses
penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan yang ditentukan.[1]
Perencanaan
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis karena
perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu.[2]
B. Jenis-Jenis
Perencanaan
·
Dilihat dari jenisnya, perencanaan dapat terbagi
menjadi empat macam seperti:
1) Top down planning, yaitu perencanaan dibuat ditingkat atas
kemudian disampaikan kepada perencana ditingkat menengah dan ketingkat bawah.
2) Bottom up planning, yaitu perencanaan dibuat ditingkat bawah
kemudian disampaikan ketingkat yang lebih tinggi.
3) Diagonal
horizontal planning,
yaitu dilaksanakan pada waktu penyusunan perencanaan lintas sektoral.
4) Rolling plan, yaitu perencanaan menggelinding yang
dilakukan untuk perencanaan jangka menengah atau jangka panjang.
·
Dilihat dari posisi pengembangan kelembagaan, maka
perencanaan dapat dibedakan kedalam dua kategori:
1) Perencanaan Strategis
(strategic planning); dilakukan oleh para perencana dengan memperhatikan
visi dan misi lembaga yang dikaitkan denagn kepentingan stakeholders serta
lingkungan internal dan eksternal lembaga yang diikuti kajian isu-isu strategis
bagi pengembangan prioritas lembaga dimasa depan. Perencanaan strategis ini
biasanya dilakukan untuk jangka waktu minimum 3 tahun.
2) Perencanaan
operasional (operational planning); merupakan perencanaan internal
organisasi yang biasanya terbatas pada mengendalikan proses transformasi sistem
(input, proses dan otput).[3]
·
Dilihat dari besarnya, terdiri dari 3 (tiga)
macam, yaitu:
a. Perencanaan makro,
yaitu perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh,
tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat
nasional.
b. Perencanaan meso,
suatu perncanaan yang merupakan kebijakan pada tingkat makro, kemudian di
jabarkan ke dalam program-progarm yang berskala kecil.
c. Perencanaan mikro,
perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari
perencanaan meso.
·
Dilihat Menurut jangka waktunya
a. Perencanaan jangka
pendek
Perencanaan yang dibuat untuk waktu satu (1) tahun
atau kurang dari lima (5) tahun.
b. Perencanaan jangka
menengah, mencakup kurun waktu 5 – 10 tahun.
c.
Perencanaan jangka panjang, mencakup waktu diatas
10 tahun sampai 25 tahun.[4]
C. Model-model perencanaan
pendidikan
Beberapa model perencanaan
pendidikan menurut nanang fatah
1. Model perencanaan
komprehensif
Model ini dipergunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan
dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai
suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kea rah
tujuan-tujuan yang lebih luas.
2. Model target setting
Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan
proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu.
3. Model costing
(pembiayaan) dan keefektifan biaya
Model ini sering dipergunakan untuk menganalisis
proyek-proyek dalam criteria efisien dan efektifitas ekonomis.
4. Model planning,
programming, budgeting system (PPBS), dalam bahasa Indonesia adalah system
perencanaan, penyusunan program dan penganggaran (SP 4).[5]
D. Langkah-Langkah
perencanaan
1. Menyadari Adanya
peluang
Kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal untuk
melakukan perencanaan, yang meliputi pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan
adanya peluang di masa depan dan kemampuan untuk melihat dengan jelas dan
lengkap suatu pengetahuan tentang di mana kita berdiri pada sudut kekuatan dan
kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin mengatasi ketidak
pastian, dan sesuatu visi tentang apa yang menurut harapan kita dapat kita
capai.
2. Menentukan Sasaran
Menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan
dan kemudian bagi tiap unit bawahnya. Sasaran merupakan titik akhir dari semua
tindakan, di mana penekanan-penekan penting harus diletakkan dan apa yang harus
dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran, dan
program.
3. Menentukan Premis
Data yang dapat diramalkan dari sifat
sesungguhnya, kebijakan pokok yang dapat diaplikasikan dan rencana-rencana
perusahaan yang ada. Langkah penentuan premis mengarah ke salah satu prinsip
utama dalam perencanaan, yaitu apabila perencanaan premis yang konsekuen
semakin dipahami dan diresapi oleh perencana, perencanaan tersebut akan semakin terkoordinasi.
4. Menentukan Arah
Tindakan Alternatif
Mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam
tindakan, khususnya yang tidak segera tampak.
5. Mengevaluasi Arah Tindakan Alternatif
Mengevaluasi arah tindakan dengan menimbang
beberapa faktor dari sudut premis-premis serta tujuan. Dalam langkah ini kita
dapat memanfaatkan teknik-teknik matematika dan aplikasi komputer.
6. Memilih Satu Arah
Alternatif
Memilih arah tindakan adalah titik di mana suatu
rencana diterima, titik sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan. Dapat pula
terjadi yang dipilih bukan hanya satu,
tetapi beberapa alternatif.
7. Merumuskan Rencana
Turunan
Pada langkah pemilihan alternatif di atas biasanya
perencanaan belum lengkap jadi rencana yang diturunkan dari rencana pokok pun
dibuat sehingga rencana menjadi lebih lengkap dan operasional.
8. Mengurutkan
Rencana Berdasarkan Anggaran
Memberi arti kepada rencana-rencana tersebut,
memberi nomor kepada rencana-rencana tersebut menjadi anggaran. Anggaran
keseluruhan suatu perusahaan menunjukan keseluruhan jumlah pendapatan dan
pengluaran, dengan hasil laba atau rugi, dan anggaran dari pokok dalam neraca
utama seperti pengeluaran tunai dan modal.[6]
E.
Langkah membuat RAPBS
RAPBS
adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta
pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun
pelajaran berjalan. Dan dana tersebut bersumber dari pemerintah APBN beupa BOS
dan APDB berupa BOP RAPBS disusun oleh kepala sekolah dan guru.
Ø Komponen RAPBS adalah:
1. Gaji dan tunjangan
pegawai
2. Kesejahteraaan
pegawai yang berupa:
a. TTP
b. Kesejahteraan (kesra)
c. Tunjangan khusus
d. Peningkatan mutu
beras
Ø Prosedur Penyusunan
Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)
Pihak
sekolah mendapatkan Juknis dari Dinas setempat. Penyusunan RAPBS harus sesuai
dengan Juknis yang telah diberikan oleh Dinas. RAPBS disusun oleh Kepala
Sekolah dan guru-guru. Kepala Sekolah dan para guru menyusun apa saja yang
diperlukan atau dibutuhkan sekolah untuk satu tahun ajaran. RAPBS yang terumus
dalam Juknis dimusyawarahkan kembali melalui Rapat Kerja Tahunan yang dihadiri
oleh kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dan perwakilan orangtua
siswa/wali siswa. Kemudian setelah disetujui dalam rapat disahkan oleh kepala
sekolah diketahui oleh komite sekolah dan juga diketahui oleh kepala seksi
pendidikan dasar kecamatan setempat.
Ø Langkah penyusunan RAPBS
1. Inventariasi kegiatan untuk tahun yang akan dating, baik kegiatan rutin
maupun kegiatan pembangunan/ pengembangan berdasarkan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pada tahun sebelumnya, analisis kebutuhan tahun berikutnya, dan
masukan dari seluruh warga sekolah maupun komite sekolah.
2. Inventariasi sumber pembiyaan baik dari rutin maupun pengembangan.
3. Penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) yang lengkap berdasarkan langkah
poin (1) dan (2). Kepala sekolah membuat table RKS yang terdiri dari
kolom-kolom nomor urut, uraian kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana
dari berbagai sumber dan kolom jumlah.
4. Penyususnan RAPBS, kepala sekolah membuat table RAPBS yang terdiri dari
kolom-kolom, yaitu kolom rencana penerimaan dan jumlahnya, kolom rencana
pengeluaran dan jumlahnya.[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan (planning)
adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola
pengarah untuk para pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari
demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu dan mengarah
kepada tujuan-tujuan yang telah
ditentukan.
Jenis-Jenis Perencanaan
1.
Dilihat dari Jenisnya: 1. Top down planning, 2. Bottom up planning, 3. Diagonal horizontal planning, 4. Rolling plan.
2. Dilihat dari Pengembangan kelembagaan, a. Perencanaan Strategis (strategic planning, b. Perencanaan operasional (operational planning)
3. Dilihat dari
besarnya, terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu: 1. Perencanaan makro,
2. Perencanaan meso, 3. Perencanaan mikro.
4.
Dilihat Menurut jangka waktunya, 1. Perencanaan jangka pendek, 2. Perencanaan jangka menengah, 3. Perencanaan jangka panjang.
Model-model perencanaan
pendidikan
1. Model perencanaan
komprehensif
2. Model target setting
3. Model costing
(pembiayaan) dan keefektifan biaya
4.
Model planning, programming, budgeting system
(PPBS).
Langkah-Langkah perencanaan
1.
Menyadari Adanya peluang
2.
Menentukan Sasaran
3.
Menentukan Premis
4.
Menentukan Arah Tindakan
Alternatif
5.
Mengevaluasi Arah Tindakan Alternatif
6.
Memilih Satu Arah
Alternatif
7.
Merumuskan Rencana
Turunan
8.
Mengurutkan Rencana
Berdasarkan Anggaran
DAFTAR PUSTAKA
Djudju dan Sudjana. 2004. Manajemen Program
Pendidikan. Bandung:
Falah Production.
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat.
Jakarta: PT Nimas Multima
Udaya, Yusuf dan AM
Kardaman.
1997. Pengantar
Ilmu Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, Muftirotun. 2009. Manajemen Pendidikan. Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press.
http://ajengayuvindriatin.blogspot.com/2011/12/rencana-anggaran-pendapatan-dan-belanja.html. 12 September
2013.
No comments:
Post a Comment