Breaking News

Wednesday 27 January 2016

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas :
Mata Kuliah                :Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu        : M. Mufid M.S.I
                                                                  

 

 Disusun Oleh :

1.      Ahmad Zaedun                       (2022111072)
2.      Siti Munawiroh                       (2022111088)
3.      Nur Zulfa                                (2022112054)
4.      Tuti Wulandari                        (2022112060)


  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



BAB I
PENDAHULUAN

Fungsi Manajemen yang harus di pelajari pada saat mengelola suatu lembaga pendidikan, adalah perencanaan. Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam suatu lembaga untuk menetapkan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa yang akan datang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur sumber daya agar hasil yang ingin dicapai sesuai dengan yangn diharapkan.
Secara filosofis kita tidak sadar kalau setiap hari sudah mempunyai perencanaan, seperti, besok kegiatannya apa?, mau kemana?, sama siapa?. Pertanyaan seperti ini secara tidak langsung kita sudah mempunyai perencanaan untuk kegitan kita kedepan. Seperti halnya seorang manajer membuat perencanaan untuk melihat ke masa depan dan menemukan berbagai alternatif arah kegiatan.
Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaa menempati fungsi pertama, dan utama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaa sebagai proses sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Oleh karena itu, pada pembahasan selanjutnya, penulis akan mencoba membahas lebih lanjuttentangPengertian perencanaan, langkah-langkahnya, model-model, jenis-jenis, serta RAPBS.

   
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian  perencanaan
Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola pengarah untuk para pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu dan mengarah kepada  tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Definisi perencanaan menurut para ahli manajemen :
1.      Menurut Prajudi Atmosudirdjo adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, bilamana, oleh siapa, dan bagaimana.
2.      Menurut Bintoro Tjokroamidjojo adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      Menurut S. P. Siagian diartikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4.       Menurut Gaffar diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.[1]
Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis karena perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu.[2]

B.     Jenis-Jenis Perencanaan
·         Dilihat dari jenisnya, perencanaan dapat terbagi menjadi empat macam seperti:
1)      Top down planning, yaitu perencanaan dibuat ditingkat atas kemudian disampaikan kepada perencana ditingkat menengah dan ketingkat bawah.
2)      Bottom up planning, yaitu perencanaan dibuat ditingkat bawah kemudian disampaikan ketingkat yang lebih tinggi.
3)      Diagonal horizontal planning, yaitu dilaksanakan pada waktu penyusunan perencanaan lintas sektoral.
4)      Rolling plan, yaitu perencanaan menggelinding yang dilakukan untuk perencanaan jangka menengah atau jangka panjang.
·         Dilihat dari posisi pengembangan kelembagaan, maka perencanaan dapat dibedakan kedalam dua kategori:
1)      Perencanaan Strategis (strategic planning); dilakukan oleh para perencana dengan memperhatikan visi dan misi lembaga yang dikaitkan denagn kepentingan stakeholders serta lingkungan internal dan eksternal lembaga yang diikuti kajian isu-isu strategis bagi pengembangan prioritas lembaga dimasa depan. Perencanaan strategis ini biasanya dilakukan untuk jangka waktu minimum 3 tahun.
2)      Perencanaan operasional (operational planning); merupakan perencanaan internal organisasi yang biasanya terbatas pada mengendalikan proses transformasi sistem (input, proses dan otput).[3]
·         Dilihat dari besarnya, terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu:
a.       Perencanaan makro, yaitu perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.
b.      Perencanaan meso, suatu perncanaan yang merupakan kebijakan pada tingkat makro, kemudian di jabarkan ke dalam program-progarm yang berskala kecil.
c.       Perencanaan mikro, perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan meso.
·         Dilihat Menurut jangka waktunya
a.       Perencanaan jangka pendek
Perencanaan yang dibuat untuk waktu satu (1) tahun atau kurang dari lima (5) tahun.
b.      Perencanaan jangka menengah, mencakup kurun waktu 5 – 10 tahun.
c.       Perencanaan jangka panjang, mencakup waktu diatas 10 tahun sampai 25 tahun.[4]

      C. Model-model perencanaan pendidikan
Beberapa model perencanaan pendidikan menurut nanang fatah
1.      Model perencanaan komprehensif
Model ini dipergunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kea rah tujuan-tujuan yang lebih luas.
2.      Model target setting
Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu.
3.      Model costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya
Model ini sering dipergunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria efisien dan efektifitas ekonomis.
4.      Model planning, programming, budgeting system (PPBS), dalam bahasa Indonesia adalah system perencanaan, penyusunan program dan penganggaran (SP 4).[5]

D.      Langkah-Langkah perencanaan
1.      Menyadari Adanya peluang
Kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal untuk melakukan perencanaan, yang meliputi pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang di masa depan dan kemampuan untuk melihat dengan jelas dan lengkap suatu pengetahuan tentang di mana kita berdiri pada sudut kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin mengatasi ketidak pastian, dan sesuatu visi tentang apa yang menurut harapan kita dapat kita capai.
2.      Menentukan Sasaran
Menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi tiap unit bawahnya. Sasaran merupakan titik akhir dari semua tindakan, di mana penekanan-penekan penting harus diletakkan dan apa yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran, dan program.


3.      Menentukan Premis
Data yang dapat diramalkan dari sifat sesungguhnya, kebijakan pokok yang dapat diaplikasikan dan rencana-rencana perusahaan yang ada. Langkah penentuan premis mengarah ke salah satu prinsip utama dalam perencanaan, yaitu apabila perencanaan premis yang konsekuen semakin dipahami dan diresapi oleh perencana, perencanaan tersebut  akan semakin terkoordinasi.
4.      Menentukan Arah Tindakan Alternatif
Mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak segera tampak.
5.      Mengevaluasi  Arah Tindakan Alternatif
Mengevaluasi arah tindakan dengan menimbang beberapa faktor dari sudut premis-premis serta tujuan. Dalam langkah ini kita dapat memanfaatkan teknik-teknik matematika dan aplikasi komputer.
6.      Memilih Satu Arah Alternatif
Memilih arah tindakan adalah titik di mana suatu rencana diterima, titik sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan. Dapat pula terjadi  yang dipilih bukan hanya satu, tetapi beberapa alternatif.
7.      Merumuskan Rencana Turunan
Pada langkah pemilihan alternatif di atas biasanya perencanaan belum lengkap jadi rencana yang diturunkan dari rencana pokok pun dibuat sehingga rencana menjadi lebih lengkap dan operasional.
8.      Mengurutkan Rencana Berdasarkan Anggaran
Memberi arti kepada rencana-rencana tersebut, memberi nomor kepada rencana-rencana tersebut menjadi anggaran. Anggaran keseluruhan suatu perusahaan menunjukan keseluruhan jumlah pendapatan dan pengluaran, dengan hasil laba atau rugi, dan anggaran dari pokok dalam neraca utama seperti pengeluaran tunai dan modal.[6]

E.      Langkah membuat RAPBS
RAPBS  adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan. Dan dana tersebut bersumber dari pemerintah APBN beupa BOS dan APDB berupa BOP RAPBS disusun oleh kepala sekolah dan guru.
Ø  Komponen RAPBS adalah:
1.      Gaji dan tunjangan pegawai
2.      Kesejahteraaan pegawai yang berupa:
a.    TTP
b.   Kesejahteraan (kesra)
c.    Tunjangan khusus
d.   Peningkatan mutu beras
Ø  Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)

           Pihak sekolah mendapatkan Juknis dari Dinas setempat. Penyusunan RAPBS harus sesuai dengan Juknis yang telah diberikan oleh Dinas. RAPBS disusun oleh Kepala Sekolah dan guru-guru. Kepala Sekolah dan para guru menyusun apa saja yang diperlukan atau dibutuhkan sekolah untuk satu tahun ajaran. RAPBS yang terumus dalam Juknis dimusyawarahkan kembali melalui Rapat Kerja Tahunan yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dan perwakilan orangtua siswa/wali siswa. Kemudian setelah disetujui dalam rapat disahkan oleh kepala sekolah diketahui oleh komite sekolah dan juga diketahui oleh kepala seksi pendidikan dasar kecamatan setempat.
Ø Langkah penyusunan RAPBS
1.      Inventariasi kegiatan untuk tahun yang akan dating, baik kegiatan rutin maupun kegiatan pembangunan/ pengembangan berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun sebelumnya, analisis kebutuhan tahun berikutnya, dan masukan dari seluruh warga sekolah maupun komite sekolah.
2.      Inventariasi sumber pembiyaan baik dari rutin maupun pengembangan.
3.      Penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) yang lengkap berdasarkan langkah poin (1) dan (2). Kepala sekolah membuat table RKS yang terdiri dari kolom-kolom nomor urut, uraian kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana dari berbagai sumber dan kolom jumlah.
4.      Penyususnan RAPBS, kepala sekolah membuat table RAPBS yang terdiri dari kolom-kolom, yaitu kolom rencana penerimaan dan jumlahnya, kolom rencana pengeluaran dan jumlahnya.[7]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola pengarah untuk para pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu dan mengarah kepada  tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
            Jenis-Jenis Perencanaan
1.   Dilihat dari Jenisnya: 1. Top down planning, 2. Bottom up planning, 3. Diagonal horizontal planning, 4. Rolling plan.
2.   Dilihat dari Pengembangan kelembagaan, a. Perencanaan Strategis (strategic planning, b. Perencanaan operasional (operational planning)
3.   Dilihat dari besarnya, terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu: 1. Perencanaan makro, 2. Perencanaan meso, 3. Perencanaan mikro.
4.   Dilihat Menurut jangka waktunya, 1. Perencanaan jangka pendek, 2. Perencanaan jangka menengah, 3. Perencanaan jangka panjang.
Model-model perencanaan pendidikan
1.      Model perencanaan komprehensif
2.      Model target setting
3.      Model costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya
4.      Model planning, programming, budgeting system (PPBS).

Langkah-Langkah perencanaan
1.      Menyadari Adanya peluang
2.      Menentukan Sasaran
3.      Menentukan Premis
4.      Menentukan Arah Tindakan Alternatif
5.      Mengevaluasi  Arah Tindakan Alternatif
6.      Memilih Satu Arah Alternatif
7.      Merumuskan Rencana Turunan
8.      Mengurutkan Rencana Berdasarkan Anggaran


DAFTAR PUSTAKA

Djudju dan Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.
Sagala, Syaiful. 2004.  Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: PT Nimas Multima
Udaya, Yusuf   dan AM Kardaman. 1997.  Pengantar Ilmu Manajemen.  Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, Muftirotun. 2009. Manajemen Pendidikan. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.



[1] Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: PT Nimas Multima, 2004), hlm: 19
[2] Sudjana dan Djudju, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung: Falah Production, 2004), hlm: 57
3 Syaiful Sagala, Op.,Cit. hlm.21-22
[4]  Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Press, 2009) hlm. 31
[5] Ibid, hlm 32
[6] AM Kardaman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm: 59-62

No comments:

Post a Comment

Designed By Zay Multimedia